
Dokter Dasaad merupakan aset bangsa Indonesia, lulus
dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1987. Kemudian
melanjutkan Pendidikan Spesialis Penyakit Dalam di Australia (Melbourne) tahun
1988-1995, Pendidikan Spesialis Jantung di Australia (Sydney) tahun 1996-1998,
Pendidikan PhD (Universitas New England, Sydney) tahun 1997-2001, Pendidikan
Biomolekular/Vaskuler Biologi (Baker Medical Research Institute/Universitas
Monash, Melbourne) tahun 1998-2000, dan Pendidikan Sub-Spesialis Jantung
Intervensi (Melbourne) tahun 1998-2001.
Masyarakat belum banyak yang mengetahui ada putra
Indonesia pertama sebagai dokter berkualifikasi FRACGP (Fellow Royal Australasian College of General Practitioners) dan dokter
spesialis penyakit dalam/penyakit jantung berkualifikasi FRACP (Fellow Royal
Australasian College of Physicians) dari Australia. Kedua gelar tersebut
menjadi lisensi baginya untuk bisa berpraktek di negara-negara Commonwealth
(Persemakmuran Negara ex-Jajahan Inggris) termasuk berpraktek di negeri Ratu Elizabeth,
Amerika Serikat dan Kanada.
Di era globalisasi ini kita kebanjiran iklan dan
promosi rumah sakit mancanegara dengan dokter bereputasi dunia. Iklan dan
promosinya begitu menarik, terbukti dari banyaknya orang-orang dari kalangan
atas dari Indonesia yang pergi berobat ke luar negeri. Trend berobat ke luar
negeri sangat menguras biaya - negara pun kehilangan devisa dan pendapatan dari
sektor pajak yang seharusnya dapat dipungut dari biaya berobat dan rumah sakit.
Belum lagi persoalan evakuasi pasien ke luar negeri
yang tentunya membutuhkan biaya yang lebih besar lagi. Sehingga bisnis jasa
evakuasi orang sakit sangat merebak saat ini. Pandangan masyarakat yang semakin
kurang percaya akan sistem pelayanan kesehatan di Indonesia akan membuat bisnis
berobat ke luar negeri akan semakin sukses. Belum lagi biaya untuk transportasi
dan akomodasi keluarga pasien akan memberikan devisa tambahan buat negara lain
yang memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat kita. Fenomena ini
terbentuk karena rasa percaya yang berlebihan terhadap fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada di luar negeri, disamping itu ada juga unsur prestige-nya.
Sepertinya
masyarakat kurang memiliki akses informasi. Sebab, di Indonesia sebenarnya ada
beberapa dokter spesialis dengan reputasi yang handal. Rumah sakit berstandar
internasional sudah banyak didirikan di kota-kota besar di Indonesia. Alangkah
baiknya bilamana kita dapat mempercayai fasilitas pelayanan kesehatan di dalam
negeri.
Dokter Dasaad mempunyai visi yang kuat terhadap
peningkatan pelayanan kesehatan di tanah air. Visi ini menuntut pelayanan yang
prima dan moral hazard yang tinggi dari tenaga penata-layanan kesehatan di
Indonesia. Tuntutan ini tentu juga berlaku bagi dirinya sendiri.
Di tengah kepercayaan publik yang merosot terhadap
pelayanan kesehatan di tanah air sehingga mendorong banyak orang-orang kaya
lebih cenderung untuk berobat ke luar negeri, ada fenomena menarik bagaikan
oase di padang gersang pelayanan kesehatan di Indonesia, di beberapa bidang
pelayanan kesehatan sebenarnya ada dokter-dokter Indonesia yang mempunyai
prestasi yang patut dibanggakan, bahkan mereka mendapat pengakuan dunia
kedokteran internasional.
Dokter Dasaad memiliki prasyarat menjadi salah satu
dokter yang baik di bidang pelayanan jantung intervensi di tanah air karena
beliau “mau dan mampu” melayani
pasien-pasiennya sesuai dengan standar di luar negeri. Beliau juga diakui oleh
banyak perusahaan asuransi di luar negeri untuk menangani expatriates yang
berdomisili di Indonesia sehingga mereka tidak perlu dievakuasi ke Singapura
atau ke negeri asalnya seperti Australia, Inggris, Belanda, Amerika, Perancis
dan Filipina.
Dr. Dasaad adalah dokter ahli penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah dengan sub-spesialis Jantung Intervensi khususnya pada bidang
kateterisasi jantung (Angiografi Koroner) dan PCI (balonisasi sumbatan koroner
dan pemasangan cincin/Stent) di pembuluh darah koroner. Ia juga dokter
spesialis Penyakit Dalam (Internist). Ia berpraktek di Rumah Sakit Medistra -
Jakarta dan Rumah Sakit Bethsaida - Gading Serpong.
Yang menarik beliau berasal dari keluarga kurang mampu
- ayahnya kurir dengan sepeda, sedangkan ibunya hanya mengurus rumah tangga
dengan enam anak - tetapi Dasaad kecil sudah menunjukan kecerdasannya yang luar
biasa. Sejak SD, SMP, SMA tak pernah putus menjadi juara kelas. Dapat kuliah di
Universitas Indonesia karena lulus ujian UMPTN yang terkenal sangat susah.
Gelar juara dalam studi sepertinya menjadi bingkai jalan
hidupnya. Waktu mau memulai studi spesialisasi di Australia - semua
dokter-dokter dari penjuru dunia - harus mengikuti ujian seleksi kesetaraan
(Australian Medical Council/AMC) di hadapan professor-profesor dan
dokter-dokter terkemuka dari Australia. Setelah lulus AMC baru dokter asing
dapat menjalankan studi spesialisasinya di Australia. Namun demikian
untuk mengambil spesialisasi yang juga menjadi rebutan dari dokter-dokter
Australia seperti spesialisasi jantung dokter Dasaad harus membuktikan bahwa beliau
mempunyai kemampuan yang lebih dari pada dokter Australia. Beliau membuktikan
bahwa dapat lulus AMC: 1) tanpa mengikuti kursus yang disediakan oleh
pemerintah Australia (bridging course) untuk membantu dokter-dokter asing untuk
lulus AMC, dan 2) dengan hanya sekali ujian. Tekad bulatnya membuat beliau
hanya tidur 2-3 jam sehari dalam persiapan belajar selama dua bulan dan
akhirnya dapat lulus dengan nilai yang baik. Perlu diketahui, setiap tahunnya,
hanya 10 persen dari sekian ratus dokter asing yang dapat lulus ujian AMC
dengan usaha pertama kali. 25 persen lulus setelah mengikuti dua atau tiga kali
ujian.
Selanjutnya beliau diterima untuk melanjutkan studi
spesialisasinya di bidang penyakit dalam dan jantung bahkan di bidang sub
spesialisasi Intervensi yang menjadi rebutan dari banyak dokter-dokter di
Australia karena prestise dan income yang luar biasa.
Beliau dapat hidup sukses di Australia atau di
negara-negara Commonwealth lainnya, namun mengapa memilih pulang kembali ke
tanah air? Suatu teladan yang patut dibanggakan.
Sumber: kompasiana.com
No comments:
Post a Comment