Thursday, October 10, 2013

Oase di Padang Gersang Pelayanan Kesehatan di Indonesia

Muda, intelektual, cakap dan terampil itulah kesan sosok Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Dokter Spesialis Jantung dengan Sub-Spesialis Jantung Intervensi, dr. Dasaad Mulijono, MBBS (Hons), FIHA, FRACGP, FRACP, PhD.

Dokter Dasaad merupakan aset bangsa Indonesia, lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1987. Kemudian melanjutkan Pendidikan Spesialis Penyakit Dalam di Australia (Melbourne) tahun 1988-1995, Pendidikan Spesialis Jantung di Australia (Sydney) tahun 1996-1998, Pendidikan PhD (Universitas New England, Sydney) tahun 1997-2001, Pendidikan Biomolekular/Vaskuler Biologi (Baker Medical Research Institute/Universitas Monash, Melbourne) tahun 1998-2000, dan Pendidikan Sub-Spesialis Jantung Intervensi (Melbourne) tahun 1998-2001.

Masyarakat belum banyak yang mengetahui ada putra Indonesia pertama  sebagai dokter berkualifikasi FRACGP (Fellow Royal Australasian College of General Practitioners) dan dokter spesialis penyakit dalam/penyakit jantung berkualifikasi FRACP (Fellow Royal Australasian College of Physicians) dari Australia. Kedua gelar tersebut menjadi lisensi baginya untuk bisa berpraktek di negara-negara Commonwealth (Persemakmuran Negara ex-Jajahan Inggris) termasuk berpraktek di negeri Ratu Elizabeth, Amerika Serikat dan Kanada.

Di era globalisasi ini kita kebanjiran iklan dan promosi rumah sakit mancanegara dengan dokter bereputasi dunia. Iklan dan promosinya begitu menarik, terbukti dari banyaknya orang-orang dari kalangan atas dari Indonesia yang pergi berobat ke luar negeri. Trend berobat ke luar negeri sangat menguras biaya - negara pun kehilangan devisa dan pendapatan dari sektor pajak yang seharusnya dapat dipungut dari biaya berobat dan rumah sakit.

Belum lagi persoalan evakuasi pasien ke luar negeri yang tentunya membutuhkan biaya yang lebih besar lagi. Sehingga bisnis jasa evakuasi orang sakit sangat merebak saat ini. Pandangan masyarakat yang semakin kurang percaya akan sistem pelayanan kesehatan di Indonesia akan membuat bisnis berobat ke luar negeri akan semakin sukses. Belum lagi biaya untuk transportasi dan akomodasi keluarga pasien akan memberikan devisa tambahan buat negara lain yang memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat kita. Fenomena ini terbentuk karena rasa percaya yang berlebihan terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di luar negeri, disamping itu ada juga unsur prestige-nya.


Sepertinya masyarakat kurang memiliki akses informasi. Sebab, di Indonesia sebenarnya ada beberapa dokter spesialis dengan reputasi yang handal. Rumah sakit berstandar internasional sudah banyak didirikan di kota-kota besar di Indonesia. Alangkah baiknya bilamana kita dapat mempercayai fasilitas pelayanan kesehatan di dalam negeri.

Dokter Dasaad mempunyai visi yang kuat terhadap peningkatan pelayanan kesehatan di tanah air. Visi ini menuntut pelayanan yang prima dan moral hazard yang tinggi dari tenaga penata-layanan kesehatan di Indonesia. Tuntutan ini tentu juga berlaku bagi dirinya sendiri.

Di tengah kepercayaan publik yang merosot terhadap pelayanan kesehatan di tanah air sehingga mendorong banyak orang-orang kaya lebih cenderung untuk berobat ke luar negeri, ada fenomena menarik bagaikan oase di padang gersang pelayanan kesehatan di Indonesia, di beberapa bidang pelayanan kesehatan sebenarnya ada dokter-dokter Indonesia yang mempunyai prestasi yang patut dibanggakan, bahkan mereka mendapat pengakuan dunia kedokteran internasional.

Dokter Dasaad memiliki prasyarat menjadi salah satu dokter yang baik di bidang pelayanan jantung intervensi di tanah air karena beliau “mau dan mampu” melayani pasien-pasiennya sesuai dengan standar di luar negeri. Beliau juga diakui oleh banyak perusahaan asuransi di luar negeri untuk menangani expatriates yang berdomisili di Indonesia sehingga mereka tidak perlu dievakuasi ke Singapura atau ke negeri asalnya seperti Australia, Inggris, Belanda, Amerika, Perancis dan Filipina.

Dr. Dasaad adalah dokter ahli penyakit Jantung dan Pembuluh Darah dengan sub-spesialis Jantung Intervensi khususnya pada bidang kateterisasi jantung (Angiografi Koroner) dan PCI (balonisasi sumbatan koroner dan pemasangan cincin/Stent) di pembuluh darah koroner. Ia juga dokter spesialis Penyakit Dalam (Internist). Ia berpraktek di Rumah Sakit Medistra - Jakarta dan Rumah Sakit Bethsaida - Gading Serpong.

Yang menarik beliau berasal dari keluarga kurang mampu - ayahnya kurir dengan sepeda, sedangkan ibunya hanya mengurus rumah tangga dengan enam anak - tetapi Dasaad kecil sudah menunjukan kecerdasannya yang luar biasa. Sejak SD, SMP, SMA tak pernah putus menjadi juara kelas. Dapat kuliah di Universitas Indonesia karena lulus ujian UMPTN yang terkenal sangat susah.

Gelar juara dalam studi sepertinya menjadi bingkai jalan hidupnya. Waktu mau memulai studi spesialisasi di Australia - semua dokter-dokter dari penjuru dunia - harus mengikuti ujian seleksi kesetaraan (Australian Medical Council/AMC) di hadapan professor-profesor dan dokter-dokter terkemuka dari Australia. Setelah lulus AMC baru dokter asing dapat menjalankan studi spesialisasinya di Australia.  Namun demikian untuk mengambil spesialisasi yang juga menjadi rebutan dari dokter-dokter Australia seperti spesialisasi jantung dokter Dasaad harus membuktikan bahwa beliau mempunyai kemampuan yang lebih dari pada dokter Australia. Beliau membuktikan bahwa dapat lulus AMC: 1) tanpa mengikuti kursus yang disediakan oleh pemerintah Australia (bridging course) untuk membantu dokter-dokter asing untuk lulus AMC, dan 2) dengan hanya sekali ujian. Tekad bulatnya membuat beliau hanya tidur 2-3 jam sehari dalam persiapan belajar selama dua bulan dan akhirnya dapat lulus dengan nilai yang baik. Perlu diketahui, setiap tahunnya, hanya 10 persen dari sekian ratus dokter asing yang dapat lulus ujian AMC dengan usaha pertama kali. 25 persen lulus setelah mengikuti dua atau tiga kali ujian.

Selanjutnya beliau diterima untuk melanjutkan studi spesialisasinya di bidang penyakit dalam dan jantung bahkan di bidang sub spesialisasi Intervensi yang menjadi rebutan dari banyak dokter-dokter di Australia karena prestise dan income yang luar biasa.

Beliau dapat hidup sukses di Australia atau di negara-negara Commonwealth lainnya, namun mengapa memilih pulang kembali ke tanah air? Suatu teladan yang patut dibanggakan.





No comments:

Post a Comment