Tuesday, October 8, 2013

Tangani Serangan Jantung, Bethsaida Hospital Sediakan Metode PCI

Jakarta - Penyakit jantung masih menjadi momok bagi banyak orang. Sebagian besar penderitanya meninggal akibat keterlambatan penanganan dan tindakan. Kecepatan waktu penanganan sangat berpengaruh dalam menurunkan tingkat kematian pada pasien akibat serangan jantung. Hal ini disampaikan oleh dr. Dasaad FIHA, FRACGP, FRACP. PhD, selaku pakar jantung Bethsaida Hospital dalam seminar sosialisasi metode PCI di Bethsaida Hospital Serpong, Senin (23/9).
Untuk itu Bethsaida Hospital mengembangkan tindakan penanganan Primary Percutaneous Coronary Intervention (PCI) dalam pelayanan khusus saat pasien mengalami penyempitan pembuluh darah di jantung.
Tindakan yang bisa dilakukan untuk melebarkan pembuluh darah yang menyempit, salah satunya adalah pemasangan stent (cincin). Stent atau yang dikenal sebagai ring ini, menahan dinding pembuluh darah tetap dalam posisinya.
"Pemasangan stent akan menopang pembuluh darah untuk tetap terbuka sehingga memungkinkan pasokan oksigen dan nutrisi tetap diterima otot jantung,’’ ujarnya.
Ia menambahkan penanganan dengan metode PCI memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Saat terjadi serangan jantung, setiap menit yang berlalu membuat semakin banyak jaringan otot yang kekurangan oksigen menjadi rusak atau mati sehingga harus segera ditangani.
”Saat serangan terjadi pemasangan stan harus segera dilakukan. Pasalnya, ketika dilakukan penundaan, risiko
yang dihadapi bakal lebih besar lagi,’’ tegasnya.
Bethsaida Hospital mengklaim bahwa metode penanganan PCI yang disediakannya tidak kalah dengan penanganan bagi pasien jantung di luar negeri.
"Kami ingin memberikan yang terbaik bagi para pasien yang membutuhkan pelayanan di bidang kesehatan. Dengan visi menjadi hospital terbaik di kawasan ASEAN kami telah mempersiapkan kelengkapan alat-alat medis yang canggih, dokter-dokter yang ahli serta pelayanan yang mumpuni," kata Dr. Bina Ratna KF, MM selaku Direktur Bethsaida Hospital.
Sementara itu, dr. Dasaad memperingatkan pada pasien yang memiliki riwayat jantung untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit saat merasakan nyeri maupun sesak di bagian dada. Menurutnya, penanganan ini menjadi kurang efektif ketika pasien terlambat dibawa ke rumah sakit.
”Setelah 6 jam lebih, otot-otot jantung bisa mati. Sehingga lebih sulit tertolong,’’ tutup dr. Dasaad.


No comments:

Post a Comment